MENGENAL
KERAJAAN ISLAM DI INDIA PADA MASA RAJA JALALUDIN AKBAR (1556-1605 M)
KNOWING THE
KINGDOM OF ISLAM IN INDIA IN THE JALALUDIN AKBAR KING (1556-1605 M)
Oleh: M. Rikza Hassan
Universitas
Islam Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejarah
Islam di India menurut Harun Nasution terbagi menjadi tiga periode yaitu
periode klasik, periode pertengahan dan periode modern. Awal mulanya kekuasaan
Islam di India muncul pada periode klasik yakni pada masa Bani Umayyah dibawah
kekuasaan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada periode 705-715 M.
Dari
ketiga periode tersebut yang paling banyak berperan dalam kekuasaan Islam di
India adalah pada periode pertengahan. Pada periode ini muncul tiga kerajaan
Islam yang besar yakni kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Shafawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India. Kerajaan Mughal merupakan kerajaan termuda dari
ketiga kerajaan tersebut, berdiri seperempat abad setelah berdirinya kerajaan
Shafawi di Persia. Kerajaan Mughal membawa keharuman terhadap sejarah umat
Islam, dimana pada saat itu segenap dunia Islam mengalami kemunduran. Kerajaan
Mughal sempat membuat bangsa lain tercengang, umat lain menjadi segan karena
kegagahan dan kegigihan sultan – sultannya yang membangun suatu kerajaan Islam
di wilayah belahan Timur dunia.
Kerajaan
Mughal merupakan kerajaan islam yang ada di anak benua India, mempunyai ibu
kota yang bernama Delhi. Kerajaan Mughal ini merupakan salah satu peninggalan
dari peradaban Islam di India. Dengan berdirinya kerajaan ini telah menjadi
motivasi untuk membangkitkan kembali peradaban tua di anak benua India yang
nyaris tenggelam dan hilang.India merupakan tempat atau wilayah tumbuh dan berkembangnya
agama Hindu, maka dengan munculnya Kerajaan Islam di India menyebabkan
tenggelamnya peradaban hindu yang memang sudah lama berdiri.
Pada saat
Islam hadir, hubungan perdagangan antara India dan Arab masih diteruskan.
Akhirnya India pun perlahan-lahan bersentuhan dengan agama Islam. India yang
sebelumnya berperadaban Hindu, sekarang semakin kaya dengan peradaban yang
dipengaruhi oleh agama Islam.
Agama
Islam masuk ke India diperkirakan abad ke-7 M. Melalui perdagangan. Dalam
keterangan sejarah tahun 871 telah ada orang Arab yang menetap di India. Hal
ini menunjukkan suatu indikasi bahwa sebelum kerajaan Mughal berdiri,
masyarakat India sudah mengenal Islam. Realita ini dapat dilihat di kota Delhi
adanya sebuah bangunan masjid yang dibangun oleh Qutubuddin Aybak pada
tahun1193 M.
Selanjutnya
untuk lebih jelas mengetahui tentang kebudayaan dan kejayaan Islam di India
maka disusunlah makalah dengan mengambil contoh munculnya kerajaan Islam
Mughal. (SARI , 2014)
The history of Islam in India according to Harun Nasution is divided into three periods namely the classical period, the mid-period and the modern period. The beginnings of Islamic rule in India emerged during the classical period of the Umayyad period under the rule of the Caliph Walid bin Abdul Malik in the period 705-715 AD
Of the three periods that most played a role in the rule of Islam in India was in the mid-period. In this period appeared three great Islamic kingdoms namely Ottoman empire in Turkey, Shafawi kingdom in Persia and Mughal kingdom in India. The Mughal Kingdom is the youngest of the three kingdoms, standing a quarter of a century after the establishment of Shafawi kingdom in Persia. The Mughal empire brings a fragrance to the history of Muslims, at which time the whole Islamic world is declining. The Mughal Empire could have astonished other nations, others became reluctant because of the stamina and persistence of the sultans who built an Islamic empire in the eastern parts of the world.
Mughal Kingdom is an Islamic kingdom in the Indian subcontinent, has a capital named Delhi. Mughal Kingdom is one of the relics of Islamic civilization in India. With the establishment of this kingdom has been a motivation to revive old civilization in the Indian subcontinent that almost drowned and disappear.India is a place or region of growing and developing Hinduism, then with the emergence of the Islamic Kingdom in India caused the sinking of Hindu civilization that has long been established.
At a time when Islam is present, trade relations between India and Arabia are still being continued. Eventually India was slowly in touch with Islam. India, previously a Hindu civilization, is now increasingly rich with civilizations influenced by Islam.
Islamic religion entered into India estimated the 7th century AD Through trade. In the history of 871 there have been Arabs living in India. This shows an indication that before the Mughal empire was established, Indian society was familiar with Islam. This reality can be seen in the city of Delhi the existence of a mosque building built by Qutubuddin Aybak in tahun93 M.
Furthermore, to more clearly know about the culture and glory of Islam in India then compiled a paper by taking the example of the emergence of the Mughal Islamic empire.
BAB II
PEMBAHASAN
Asal – usul Berdirinya Kerajaan Islam
Mughal di India
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan
Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah
imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa
Persia dan bangsa India.
Kerajaan Mughal adalah kerajaan
Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke- 16 hingga abad ke- 19.
Dinasti ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang merupakan keturunan Timur
Lenk, penguasa Islam asal Mongol.
Babur adalah nama kecil dari
Zaharuddin, yang artinya singa, Ia lahir pada hari Jum’at 24 Februari 1483. Ayahnya bernama Umar Mirza
menjadi Amir di Fergana, turunan langsung dari Miransyah putra ketiga dari
Timur Lenk, sedangkan Ibunya berasal dari keturunan Jengkuai, anak kedua dari
Jengis Khan. Pada usia 11 tahun, Babur kehilangan ayahnya dan
sekaligus menggantikan kepemimpinan ayahnya dalam usia yang masih sangat
muda. Meski
Babur berusia sangat muda, namun Ia sangat berani sehingga terlihat usianya lebih
matang, Ia bercita-cita menguasai Samarkand yang merupakan kota terpenting di
Asia Tengah pada saat itu. Untuk Pertama kalinya ia mengalami kekalahan dalam
mewujudkan cita-citanya. Kemudian berkat bantuan Ismail I, Raja Safawi, maka
pada tahun 1494 Babur berhasil menaklukkan kota Samarkand dan pada tahun 1504
menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan.
Dari Kabul Babur melanjutkan ekspansi ke India yang
saat itu diperintah oleh Ibrahim Lodi. Ketika itu pemerintahan dinasti Lodi
sedang mengalami krisis dan pertahanannya mulai melemah sehingga Babur dengan
mudah berhasil mengalahkannya. Dalam upaya menguasai wilayah India, Babur juga
berhasil menaklukkan Punjab tahun 1525. Kemudian pada tahun 1526 dalam
pertempuran di Panipat, Babur memperoleh kemenangan sehingga pasukannya
memasuki kota Delhi untuk menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan
ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi, maka berdirilah kerajaan Mughal
di India pada tahun 1526.
Dalam berdirinya kerajaan Mughal di India ini
mengalami pertentangan terutama dari kalangan Hindu yang tidak menyetujui
berdirinya kerajaan Mughal dan segera menyusun kekuatan gabungan untuk
menghancurkan kerajaan Mughal.
Namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu
pertempuran. Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang
pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat
Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529. Setelah
pertempuran itu setahun kemudian Babur meninggal dunia.
Sepeninggalan Babur, tahta kerajaan Mughal diteruskan
oleh Humayun yang ternyata tetap saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil
mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud
melepaskan diri dari Delhi. Tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan
yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia
dan menyususun kekuatan di tempat perasingannya. Ketika itu Persia dipimpin
oleh penguasa Safawiyyah yang bernama Tahmasp.
Setelah 15 tahun menyusun kekuatan dalam pengasingan
di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di delhi pada
tahun 1555. Ia mengalahkan kekuasaan Khan Syah dan setahun kemudian ia
meninggal dunia.
Sepeninggal Humayun, kerajaan Mughal dipimpin oleh
anaknya yang berusia 14 tahun yakni Abu al-Fath Jalal al-Din Muhammad Akbar
yang lebih dikenal dengan sebutan Akbar, dan dilahirkan di Amarkot, 15 Oktober
1542 M, memerintah pada tahun 1556 – 1605 M. Pada masa pemerintahan
Akbar inilah kerajaan Mughal mengalami puncak kejayaannya baik di bidang
politik, ekonomi, militer, dll. Kemajuan yang telah dicapai Akbar masih dapat
dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jehangir (1605-1628M), Syah
Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M). (Usman,2012)
Namun, setelah masa pemerintahan ketiga sultan
tersebut masa kejayaan kerajaan Mughal tidak dapat diteruskan. Adapun rincian
Raja – Raja yang pernah memerintah di Kerajaan Mughal adalah :
a)
1526-1530 M dipimpin
oleh Zahiruddin Muhammad Babur
b)
1530-1556 M dipimpin
oleh Humayun
c)
1556-1605 M dipimpin
oleh Akbar Syah I
d)
1605-1627 M dipimpin
oleh Jahangir
e)
1627-1658 M dipimpin
oleh Syah Jehan
f)
1658-1707 M dipimpin
oleh Aurangzeb (Alamgir I)
g)
1707-1712 M dipimpin
oleh Bahadur Syah I
h)
1712-1713 M dipimpin
oleh Jihandar Syah
i)
1713-1719 M dipimpin
oleh Farrukh Siyar
j)
1719-1748 M dipimpin
oleh Muhammad Syah
k)
1748-1754 M dipimpin
oleh Ahmad
l)
1754-1759 M dipimpin
oleh Alamgir II
m)
1759-1806 M dipimpin
oleh Alam II
n)
1806-1837 M dipimpin
oleh Akbar II
o)
1837-1858 M dipimpin
oleh Bahadur Syah II
(Nasir,
2008)
Masa Kemajuan Kerajaan Mughal
Dalam perkembangannya kerajaan Mughal mempunyai masa
kejayaan, yang dimulai pada pemerintahan Akbar (1556-1506 M), dan tiga raja
penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb
(1658-1707 M). Setelah itu, kemajuaan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan
oleh raja-raja berikutnya.
Kemajuan – kemajuan kerajaan Mughal dapat dilihat dari
berbagai bidang antara lain :
1. Politik
dan Pemerintahan
a.
Akbar membentuk sitem
pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan tersebut, pemerintahan daerah
dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan). Sedang wilayah listrik
dipercayakan kepada Faudjar (komandan). Jembatan-jembatan sipil juga diberi
jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran, pejabat-pejabat itu harus
mengikuti latihan kemiliteran.
b.
Akbar juga menerapkan
politik Sulukhul (toleransi universal). Politik ini mengandung ajaran
bahwa semua rakyat India sama kedudukanya. Mereka tidak dapat dibedakan menurut
etnis dan agama. Politik ini dapat menciptakan kerukunan masyarakat India yang
sangat beragam.
c.
Untuk undang-undang
kerajaan, Sultan Akbar membuat Din Ilahi yaitu suatu pandangan dan sikap
keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur-unsur agama Islam, Hindu, Persia Kristen
dan sebagainya yang harus dianut oleh setiap orang.
d.
Pada masa
pemerintahan Aurangzeb telah terdapat jalinan kerjasama dengan negara-negara
Islam diluar India. Sejumlah penguasa Islam telah mengirim duta atau perwakilan
negara mereka ke Delhi, misalnya Syarif Makkah, raja-raja Persia, Balkh,
Bukhara dan Kasgar; para gubernur Turki Basrah, Yaman dan Hadmarut, para
pemimpin negeri Maghiribi dan Raja Arbesinia.
2. Bidang ekonomi dan perdagangan
Untuk mengelola ekonomi pertanian pemerintah juga
mengatur tentang organisasi pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai
oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam, yang mana kedudukannya
dapat diwariskan, dia mempunyai tanggung jawab menyetorkan penghasilan untuk
menghindari tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak kepemilikan tanah dan
pewarisan, tetapi jika tidak loyal maka pejabat lokal berhak menyitanya.
3. Bidang Pendidikan dan Iptek
Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan
khusus untuk tempat pengajian ilmu, dia juga berusaha menarik simpati para
ulama dengan menghibahkan sejumlah madrasah dan perpustakaan.
4. Bidang Seni dan Budaya
a. Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada masa sultan Syah Jahan
yang ditandai dengan berbagai karya budaya fisik, seperti karya arsitektur
monumental Taj Mahal, yang merupakan bangunan indah, yang dimaksudkan sebagai
tanda cinta kasihnya kepada istri tercinta Mumtaz Mahal. Taj
Mahal juga salah satu keajaiban dunia dan merupakan lambang peradaban dan
kebudayaan Islam masa Lampau di India. Selain itu juga Shah Jahan telah
membangun Masjid Mutiara, Masjid Jami’ di Delhi, serta takhta Merak, yaitu
singgasana yang dibuat dari emas, perak, intan, serta permata cemerlang.
b. Karya
seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasa Persia maupun India. Penyair India yang terkenal adalah Malik
Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi menghasilkan karya
besar berjudul Padmavat, sebuah karya yang mengandung pesan
kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb, muncul seorang sejarawan yang bernama
Abu Fadl dengan karyanya bernama Akbar Nama dan Aini Akhbari, yang memaparkan
sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figure pemimpinnya. Akbar mensponsori
ajaran Din Illahi, yaitu ajaran campuran berbagai unsur kepercayaan Hindu dan
tasawuf dari unsur syi’ah. (Anonim, 2011)
Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal
Kemunduran dan kehancuran Kerajaan dimulai setelah
satu setengah abad, tepatnya setelah masa pemerintahan Aurangzeb. Para pelanjut
Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dicapai oleh
pendahulu – pendahulunya. Kejayaan Mughal hilang diawali dengan kematian
Aurangzeb, dan satu persatu penguasa daerah mulai melepaskan diri dari
pemerintahan pusat di Delhi. (facrurozi, 2011)
Pengganti Aurangzeb adalah Mu’azzam, setelah ia
meninggal tahta digantikan anaknya Azhim al-syah. Akan tetapi di tentang
Zulkifar Khan, anak ‘Asad Khan. Azaim al-syah meninggal tahun 1712 M. Ia
digantikan oleh anaknya Jihandar Syah, tetapi ia disingkirkan oleh adiknya
sendiri Faruq Syah pada tahun 1713 M. Jadi dalam dua tahun saja telah terjadi
empat kali pergantian sultan. (facrurozi, 2011)
Konflik - konflik yang berkepanjangan
mengakibatkan pengawasan terhadap daerah lemah. Pemerintahan daerah satu
persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat. Bahkan cenderung
memperkuat posisi pemerintahannya masing-masing.
Pada saat tiga sultan berkuasa yaitu, Syah Alam, Akbar
II dan Bahadur Syah, Inggris diberi kepercayaan untuk mengembangkan usahanya
tetapi dengan jaminan memberikan fasilitas kehidupan Istana dan keluarganya.
Pada saat terjadi krisis, EIC mengalami kerugian dan Inggris pun mulai
mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung
kasar. Karena rakyat merasa tertekan, maka terjadilah pemberontakan rakyat
dibawah pimpinan sultan Bahadur Syah pada bulan Mei 1857 M. (facrurozi, 2011)
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah,
karena Inggris mendapat dukungan dari beberapa penguasa Hindu dan Muslim.
Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam kepada pemberontak. Mereka
diusir dari kota Delhi, rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah,
sultan Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M) maka berakhirlah sejarah
kekuasaaan kerajaan Mughal di India. (facrurozi, 2011)
Ada beberapa faktor yang menyebabkab kekuasaan kerajaan
Mughal itu mundur pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kepada
kehancurannya pada tahun 1858 M, yaitu:
1.
Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuasaan
militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat
dipantau oleh kekuatan maritime Mughal. Begitu juga tidak terampilnya dalam
mengoperasikan persenjataan buatan Mughal sendiri.
2.
Kemerosotan moral dan hidup mewah
dikalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang
negara.
3.
Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb
sehingga konflik antar agama terjadi sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan
sesudahnya
4.
Semua sultan pewaris tahta kerajaan pada
paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
Faktor lain yang juga sangat berpengaruh adalah serangan
dari kerajaan. Serangan ini mulanya dilakukan oleh kerajaan Safawi di persia
yang memperebutkan wilayah Qandahar. Pada 1622 M, daerah ini berhasil dikuasai
oleh Safawi. Pada 1739 M, Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal dengan alasan
bahwa Mughal tidak mau menerima duta bangsa yang dikirim olehnya. Lalu disusul
ketegangan dengan Afganistan pada masa pemerintahan Muhammad Syah, kerajaan
Mughal mendapat serangan dari suku afgan yang dipimpin oleh Ahmad Syah. Pada
1748 Ahmad Syah berhasil menguasai Lahore. (facrurozi, 2011)
Pemberontakan Hindu juga turut memperkeruh suasana,
Hindu yang merupakan mayoritas di sana, tidak senang menjadi warga kelas dua
dibandingkan Islam yang menjadi warga kelas satu padahal jumlahnya minoritas.
Hal ini menimbulkan banyak sekali pemberontakan yang membuat repot kerajaan
Mughal terlebih disaat yang hampir bersamaan muncul pula tekanan dari Inggris. (facrurozi,
2011)
Keruntuhan Mughal juga dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, dimana kemunduran politik negeri ini sangat menguntungkan bangsa -
bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan. Persaingan diantara mereka
akhirnya dimenangi oleh Inggris yang kemudian untuk memperkuat pengaruhnya,
mendirikan EIC (East India Company). Dengan mendatangkan pasukan kerajaan
inggris untuk mengamankan dan mestabilkan wilayahnya. Menyadari kekuatan Mughal
semakin menurun, maka Syah Alam membuat perjanjian dengan Inggris, dimana ia
menyerahkan Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris. (facrurozi, 2011)
Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung
keras, membuat rakyat Mughal yang muslim maupun Hindu, bersama-sama mengadakan
pemberontakan, tetapi dapat dikalahkan walaupun dalam serangan itu, pasukan
Hindu yang memulainya, akan tetapi Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah
II, ikut campur dalam penyerangan itu. Maka sebagai hukumannya, inggris
memporak-porandakan wilayah Mughal dengan kekuatan senjatanya yang selangkah
lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu. Masjid dan Candi menjadi
sasaran penghancuran. Bahdaur sendiri di usir dari istana pada 1858 M, maka
sejak saat itu berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di India dan digantikan
oleh imperialisme Inggris. (facrurozi, 2011)
Hasil – hasil Kebudayaan Kerajaan Mughal
Hasil – hasil kebudayaan pada masa Kerajaan Mughal
juga terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, yakni :
A. Bidang
Politik dan Militer
Sistem yang menonjol adalah politik Sulh-E-Kul atau
toleransi universal. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas masyarakat India
adalah Hindu sedangkan Mughal adalah Islam. Disisi lain terdapat juga ras atau
etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang menaungi dari Sistim ini
adalah Din-I-Ilahi dan Mansabhadari.
Di bidang militer, pasukan Mughal dikenal pasukan yang
sangat kuat. Mereka terdiri dari pasukan gajah berkuda dan meriam.
Wilayahnya dibagi distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh sipah salar
dan sub distrik di kepalai oleh faudjar. Dengan sistim ini pasukan Mughal
berhasil menaklukan daerah – daerah di sekitarnya. (SARI , 2014)
B. Bidang Ekonomi
Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang
agraris, mengingat keadaan Geografi dan Geologi wilayah India yang sangat cocok
menjadi wilayah agraris. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika
itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah,
tembakau, kapas, nila, dan
bahan-bahan celupan.
Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil
pertanian itu di ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan
dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordin yang
banyak diproduksi di Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan produksi,
Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik
pengolahan hasil pertanian di Surat. (Sari , 2014)
C. Bidang Seni dan
Arsitektur
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni
dan budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa India.
Penyair India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan
sufi yang menghasilkan karya besar berjudul Padmavat, sebuah karya
alegoris yang mengandung pesan kebijakan jiwa manusia
Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan
merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya
arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar dibangun istana Fatpur
Sikri di Sikri, vila, dan masjid-masjid yang indah. Pada masa Syah Jehan,
dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, masjid Raya Delhi
dan Istana Indah di Lahor.
(Sari,
2014)
D. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan di
bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdirinya, banyak ilmuwan yang datang ke India
untuk menuntut ilmu pengetahuan. Bahkan Istana Mughal juga menjadi pusat
kegiatan kebudayaan. Hal ini terjadi karena adanya dukungan dari penguasa dan
bangsawan serta Ulama. Misalnya Aurangzeb yang memberikan sejumlah uang yang
besar dan tanah untuk membangun sarana pendidikan.
Pada tiap-tiap masjid memiliki lembaga tingkat dasar
yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa Shah Jahan didirikan sebuah
Perguruan Tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah di
pegang oleh Aurangzeb. Di bidang ilmu agama berhasil dikondifikasikan hukum
Islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa-I-Alamgiri. (Sari, 2014)
FAKTOR RUNTUHNYA
Selain menjadi ajang rebutan, dinasti Mughal juga
semakin terancam dengan adanya gerakan separatis Hindu di India tengah, Sikh di
belahan utara, dan Islam di bagian timur. Sementara itu Inggris yang diizinkan
menanamkan modal, dengan kekuatan bersenjata semakin menguasai wilayah pantai.
Konflik-konflik berkepanjangan yang terjadi antara
keluarga kerajaan yang memperebutkan kuasaan di pusat pemerintahan,
mengakibatkan pengawasan terhadap daerah melemah. Pemerintahan daerah satu
persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintahan pusat.
Ketika kerajaan Mughal memasuki keadaan yang lemah
seperti ini, perusahaan Inggris (EIC) yang sudah makin kuat mengangkat senjata
melawan Mughal.
Pada Akhirnya Sultan Mughal Syah Alam (1761-1806)
membuat perjanjian damai dengan menyerahkan Oudh, Bengal, dan Orisa kepada
Inggris.
Syah Alam meninggal tahun 1806 yang dilanjutkan oleh
Akbar II(1806-1837). Ia memberikan konsesi kepada EIC (East India Company)
untuk mengembankan usahanya di India dengan syarat harus menjamin kehidupan
raja dan keluarganya.
Akan tetapi Bahadur Syah(1837-1858) tidak menerima isi
perjanjian EIC dengan ayahnya itu, hingga menimbulkan konflik. Pada saat yang
sama EIC mengalami kerugian dan sekaligus harus menjamin kehidupan raja dan
istana, akhirnya EIC mengadakan pungutan yang yang mencekik dan kasar.
Karena itu rakyat, baik yang beragama Islam maupun
Hindu bangkit dan menuntut Bahadur Syah sebagai lambang perlawanan untuk
mengembalikan kejayaan Mughal. Dengan demikian terjadilah perlawanan terhadap
Inggris pada bulan Mei 1857 M.
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan dukungan
penguasa lokal hindu dan muslim. Inggris kemudian mengusir para pemberontak
dari Delhi, banyak rumah ibadah dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal
terakhir, diusir dari istananya (1858 M).
Dengan demikian berakhirlah sejarah Dinasti Mughal di
India tinggallah di sana Umat Islam yang harus berjuang mempertahankan
eksistensi mereka. (Suryantara,2001)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Pendiri kerajaan Mughal adalah Zahirudin Muhammad
Babur, berasal dari keturunan Timur Lenk dan Jengis Khan. Kerajaan Mughal
berdiri pada tahun 932 H/1526M. Di India corak pemerintahannya militeristik
yang absolute.
·
Kerajaan Mughal membawa beberapa kemajuan dalam
Islam, baik dalam bidang politik, militer, seni, dan juga dalam bidang ekonomi
khususnya. Peninggalan yang dikenal sampai sekarang dari kerajaan Mughal (salah
satu keajaiban dunia) Taj Mahal.
·
Setelah Aurangzeb meninggal dunia kemunduran mulai
menggerogoti kerajaan Mughal, para penggantinya pada umumnya lemah sehingga
tidak dapat memulihkan kejayaan yang pernah dicapai oleh para pendahulunya.
Kemunduran Mughal berlangsung terus-menerus sehingga sampailah kepada pintu
gerbang kehancuran pada tahun 1858 M.
·
Penyerbuan aliansi Hindu-Sikh, penyerbuan Nadir
Syah, Ahmad Duran dan kolonial Inggris merupakan pukulan berat bagi Mughal.
Serbuan Inggris akhirnya mengakhiri kerajaan Mughal dengan segala kejayaannya.
·
Islam telah mewariskan dan memberi pengayaan
terhadap khazanah kebudayaan India. Dimana keberadaan kerajaan ini telah
menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradaban tua di anak benua India yang
hampir tenggelam
·
Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan
India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul.
·
Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal telah memberi
inspirasi bagi perkembangan peradaban dunia baik politik, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Misalnya, politik toleransi (sulakhul), system pengelolaan pajak,
seni arsitektur dan sebagainya.
·
Kemunduran suatu peradaban tidak lepas dari
lemahnya kontrol dari elit penguasa, dukungan rakyat dan kuatnya sistem
keamanan.
(Anonim, 2011)
·
Kerajaan Mughal mencapai
puncaknya pada masa Akbar I. Kemantapan stabilitas palitik yang dicapai Akbar
membawa kemajuan-kemajuan di bidang-bidang lain, di antaranya sebagai berikut.
·
Di bidang ekonomi, mengembangkan
program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Sumber keuangan negara lebih
banyak bertumpu pada sektor pertanian.
·
Di bidang seni dan budaya,
misalnya karya sastra gubahan penyair istana yaitu Malik Muhammad Jayazi angan
karyanya Padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia),
karya-karya arsitektur seperti istana Fatehpur Sikri, dan masif-masjid.
·
Pada tahun 1858 M kerajaan
Mughal mengalami kehancuran, penyebabnya antara lain:
·
Terjadinya stagnasi
pembinaan kekuatan militer sehingga kekuasaan militer Inggris di
wilayah-wilayah pantai tidak dapat dipantau oleh maritim Mughal. Begitu juga
kekuatan darat. Bahkan, mereka kurang terampil menggunakan persenjataan Mughal
sendiri.
·
Kemerosotan moral dan hidup
bermewah-mewahan para petinggi kerajaan itu, yang mengakibatkan pemborosan uang
negara.
·
Konflik agama yang sukar
diatasi sultan-sultan akibat pelaksanaan ide-ide puritan dan kecendrungan
asketisnya yang terlampau kasar. (Yatim,Badri,2008)
DAFTAR
PUSTAKA
SARI. (2014),KERAJAAN ISLAM MUGHAL http://iniblogarti.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kerajaan-islam-mughal.html
Facrurozi. (2011), kerjaan mughal di india. http://fahrurrozi.com/kerajaan-mughal-di-india/
Anonim.
(2011),sejarah peradaban islam pada kerjaan mughal. https://mashajirismail.wordpress.com/2011/02/02/sejarah-peradaban-islam-pada-kerajaan-mughal-india/,
Usman,
(2012),Sejarah kerjaan Mughal India (http://usman-wwwmaal-khidmah.blogspot.com/p/srikipsi.html)
Nasir. (2008), asal-usul kerajaan mughal di india http://nasirsalo.blogspot.co.id/2008/09/kerajaan-mughal-di-india-asal-usul.html
Suyantara, Bahroin, M.A. Sejarah Kebudayaan Islam.
Bogor: Yudistira, 2001
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008